The power of idea,
mungkin itulah yang akhirnya bisa mengantarkan gue hingga sampai di titik ini.
Makanya, gue mau bilang terimakasih yang sebanyak-banyaknya to my partner in crime Dewi Fortuna
Maharani karena ide untuk membuat poster itu muncul ditengah-tengah obrolan gue
bersamanya. Berhubung skill gue dalam mengobok-obok photoshop masih bisa
dibilang pemula. Mungkin dewi fortuna yang satunya itu juga memang sedang
memihak gue, if you know what I mean.
Dan begitulah hari berlanjut, sebelum gue berangkat ke
Mataram buat lomba yang tingkat nasional, gue terlebih dulu mengikuti pelatihan
untuk kontingen Jawa Barat. Dan semuanya pun jadi terasa lebih serius. Gue yang
awalnya ikut lomba ini hanya mencoba peruntungan, mengemban nama Jawa Barat di
pundak gue yang ringkih ini... Pelatihan diadain di Bandung, dan ketika itu gue
dilatih sama bapak yang menjadi juri di tingkat provinsi. Di pelatihan ini gue
pun bertemu dengan anak-anak hebat yang datang dari berbagai kabupaten/kota
lainnya di Jawa Barat.
Ada yang jauh-jauh dari Pelabuhan Ratu. Mereka itu anak-anak
teater dari SMA Mutiara Pelabuhan Ratu. Ada enam orang; Faisal, Surya, Iqbal,
Rezha, Dechi, dan Sherly. Ada juga yang asalnya dari Bandung, tim nari Didi dan
Dini, mereka berdua anak SMAN 2 Bandung. Untuk solo vocal putri, ada Osa yang
suaranya meuni aduhai, dari SMAN 8 Bandung. Kalau vocal putranya, ada Asep dari
Lembang. Di bidang baca tulis puisi ada Wildan dan Fasha dari SMAN 1 Cianjur.
Kalau MTQnya, ada Lilis dari Ciamis dan Syamsul dari Cianjur. Nah kalau di
bidang kriya, ada Iqbal (darimana ya lupa heheheheh-_-) dan ada juga Dewi dari
SMAN 1 Cimahi. Dewi ini lah yang jadi temen sekamar sekaligus guru privat
bahasa Sunda (?) selama pelatihan. Dan yang terakhir, ada teman seperjuangan
gue di lomba poster, Ramdan dari SMAN 2 Cianjur.
Di pelatihan, semua orang ngomong bahasa Sunda. Gue yang
orang Sunda kw 3 ini pun hanya bisa terbengong-bengong. Naon ieu teh, hanya itulah yang ada di pikiran gue. Pemahaman gue
sama bahasa Sunda sangatlah minim. Kalau istilah Sunda-nya, cuma ngerti
sakedik-sakedik. Kadang suka sedih juga, kayak waktu ikut Jetranas waktu itu,
anak-anak lain punya ciri khas bahasa daerah masing-masing tapi apa yang gue punya?
Rasanya kayak yang lain itu warna-warni dan cuma gue yang abu-abu. Tapi lumayan
juga lah di pelatihan itu akhirnya gue lumayan bisa ngerti apa yang mereka
obrolin dan belajar banyak kosakata baru. Pokoknya mah kalau orang Jawa Barat
sabisa bisa kudu bisa insya Allah pasti bisa.
Setelah pelatihan selama empat hari itu, kami pun
diberangkatkan ke Mataram pada hari Minggu, 17 Juni 2012. Inilah pengalaman
pertama gue naik pesawat tanpa orangtua, meskipun yah, pengalaman gue naik
pesawat sama orangtua itu juga bisa dihitung pake jari sih hehehe. FLS2N
tingkat nasional ini diselenggarain dari tanggal 18-23 Juni. Jadi di hari
minggu itu, setelah menunggu dan beberapa menit delay, akhirnya kita sampe juga
di Mataram sekitar jam sebelas malam waktu setempat dan langsung menuju ke
hotel masing-masing. Di hotel, kamarnya dibagi sesuai sama bidang lomba yang
diikuti. Gue sekamar sama Dina dari Papua (teman sarapan roti dan sosis!) dan
Melina dari Sumatera Selatan.
Keesokan harinya, 18 Juni 2012 pembukaan FLS2N tingkat
nasional pun diselenggarakan. Semuanya berkumpul di kantor gubernur. Mulai dari
anak SD sampai anak SLB. Ada beberapa pertunjukan kebudayaan juga disitu.
Di hari Selasa, kami peserta lomba desain poster mendapatkan
workshop dari para juri. Waaah ternyata juri-jurinya dalah para dosen dkv di
FSRD ITB. Workshopnya bertujuan untuk menyamakan persepsi semua peserta tentang
arti dari poster itu sendiri, karena lomba poster tahun ini formatnya berbeda
dari lomba poster di tahun-tahun sebelumnya. Dulu lomba poster itu formatnya
digambar tangan, nggak menggunakan teknologi digital.
Pada hari Rabu barulah gue deg-degan karena pada hari inilah
lomba dimulai. Awalnya kan pas berangkat gue dan Ramdan mengira kalau tema
poster yang dilombakan bakal sama kayak yang di tingkat provinsi, jadi kita
tinggal bikin ulang ide yang udah kita punya. Tapi ternyata eh ternyata seperti
dijelasin pas workshop kemarinnya, pas lomba itu kita dikasih soal lagi sama
jurinya. Oke tema umumnya emang sama tapi tema khususnya beda sama poste yang
udah pernah gue bikin sebelumnya.
Dan gue carilah si ide itu disaat itu juga, ketika lomba
sedang berlangsung. Tema poster yang harus gue buat kali ini seputar perempuan,
pornografi, dan internet. Dan begitulah waktu bergulir… juri menyediakan waktu
yang cukup lama, mulai dari jam sembilan pagi sampai jam lima sore. Bapak John
Mayer dan Akang Tulus menemani perjalanan gue menciptakan si poster, sampai
akhirnya selesai juga. Fiuh. Lega tapi cukup dag dig dug juga, apakah poster
yang gue buat kali ini akan menjadi juara?
Bersamaan dengan selesainya lomba muncul lah
kegalauan-kegalauan dalam hati ini.. (wkwk) Between
hopeless and hopeful, didn’t know where to put myself into. Yang jelas gue
hanya bisa berdoa dan mengharapkan yang terbaik. Apa pun hasilnya nanti, gue
sudah cukup puas dengan apa yang gue buat. I’ve
sacrificed so much for this moment. Tanggung jawab yang terpaksa gue
tinggalin, momen-momen yang mau nggak mau harus gue lewatkan. Kalaupun nanti
hasilnya gue nggak bawa pulang medali, gue sudah sangat bersyukur bisa sampai
di titik ini.
Kamisnya, poster-poster yang telah dibuat oleh para peserta
dipamerkan. Jadi setiap poster dicetak dan dikasih frame. Waah semuanya
bagus-bagus. Masalahnya, bukan cuma teknik yang dinilai di sini, tapi yang paling
penting adalah ide dan visualisasinya. Karya-karya peserta lomba seni kriya
juga dipamerkan di tempat yang sama. Dan di siang harinya, gue sempet melihat
anak-anak yang lagi lomba nyanyi. Ini parah banget, banyak banget yang suaranya
bagus. Tapi urang tentu saja menjagokan penyanyi dari Jawa Barat, Osa sama
Asep. Penampilan mereka juga keren pisan.. dua jempol lah.
Setelah selesai nonton pertunjukan nyanyi, gue bareng bu
Jaenab dan beberapa temen lain dari kontingen Jawa Barat pergi cari oleh-oleh
ke tempat jualan kaos yang ada di pasar Cakeranegara. Nah sedikit tips nih buat
yang mau pergi jalan-jalan ke Lombok. Kalau mau beli kaos yang murah mendingan
di tempat ini aja. Kadang supir taksi yang kita tanya bakalan ngajak ke tempat
lain karena dia udah janjian sama pemilik tokonya. Kalau diajak gitu jangan
mau, karena berdasarkan pengalaman gue sendiri, harga barang yang ada di pasar
Cakera sama yang ada di toko yang dikasih tau sama pak supir itu relatif lebih
murah.
Naik taksi ini juga salah satu alternatif berpergian mengitari
Mataram, berhubung jarang ada angkutan umum. Sangat senang sama lalu lintas di
sana karena jarang banget macet. Naik taksi pun jadi murah. Waktu itu gue
pernah naik taksi cuma bayar enam ribu saja karena nggak perlu bayar argo minimal.
Lain halnya kalau kita emang manggil taksinya buat dateng, itu baru ada argo
minimal. Tapi itu juga kalau nggak salah cuma sepuluh ribu aja kok.
Malamnya, tibalah saat yang ditunggu-tunggu. Pengumuman
pemenang! Dag dig dug hatiku… (nyanyikan seperti lagu yang di apatuh.. putih
abu-abu?) Juri pun mengumumkan satu persatu, ini dan itu.. ketika akhirnya
sampai di pengumuman pemenang desain poster putri, keringat di sekujur tubuh
gue pun mulai bercucuran.. Yak, Alhamdulillah kata Jawa Barat disebut ketika
jurinya mengumumkan sepuluh besar finalis lomba. Dan untuk juara harapannya..
Dari Gorontalo! Juara ketiganya… Provinsi Kepulauan Riau! Juara keduanya..
Papua! (waaah Dina teman sekamar gue! Gue langsung celingak celinguk nyari di
mana dia duduk dan melemparkan senyum) Untuk juara pertama… pemenangnya adalah…
Jawa……Tengah!
Yak, dikit lagi tuh padahal berapa kilometer lagi lah udah
sampe di Jawa Barat… Muhuhu sebetulnya gue nggak terlalu merasa sedih karena
masuk finalis aja udah seneng banget, bisa menghirup angin Mataram ini juga
udah seneng banget. Tapi yang bikin sedih adalah.. Nggak mau ngecewain
temen-temen di sekolah, nama Jawa Barat, dan juga segelintir orang-orang lain
yang sudah mendukung gue. Apadaya ini lah yang harus terjadi, mungkin ini memang
bukan saatnya.. Suatu hari nanti, mungkin… :’-)
ah bersambung mulu nih, gua tabok juga lama-lama hahaha
ReplyDeleteIh dewi bukan sih? Abisnya kalau dijadiin satu post terlalu kepanjangan.. ( '-')
ReplyDeletebukan. dewi siapa? nahloloh salah orang
ReplyDelete