“Sil, ke Jogja yuk naik kereta!”
“Ayoooook!”
Sesimpel itu lah obrolan yang akhirnya membawa gue
bertualang ke kota yang selalu menjadi tujuan favorit para pelancong. Apalagi
yang sangat amat pemula seperti gue ini. Ke sana nggak tau apa-apa, belum rencanain
mau ngapain aja. Kalau kata Bayu sih, yang penting nyampe aja dulu.
Hahaha sampai sekarang rasanya masih nggak percaya kalau
waktu itu beneran jadi pergi ke sana. Tapi setelah melihat bukti-bukti yang ada,
ternyata memang benar itu semua nyata.
Nah sekarang mau coba nyeritain dari awal pergi sampai
pulang. Selamat membaca!
DAY 1 14-12-12
Sekitar jam sepuluh pagi nyokap mengantar gue ke rumah Lita.
Bayu dan Munif sudah duduk manis di
ruang tamu. Lita sudah mandi. Tapi……..
tapi ternyata bundanya
Lita tidak mengijinkan Lita untuk pergi.
Jeng jeng jeng jeng! +zoom in zoom out seperti di sinetron+
Tiket kereta sudah di tangan, bahkan udah di beli sama Bayu
dari bulan Oktober. Gue sudah membawa tas dan baju dan alat-alat bahkan handuk
pun tak ketinggalan. Bayu ngebayangin kalau kita emang nggak jadi pergi dia
bakal ngumpet di rumah soalnya malu udah tiga kali mau pergi tapi wacana semua
wkwkwk. Saat kita semua sudah putus asa dan kehilangan harapan, tiba-tiba Munif
muncul layaknya pahlawan bertopeng.
“Ya udah yuk berangkat bertiga aja. Nanti nginepnya kan bisa
di hotel yang murah-murah.”
Respon impulsive dan gila gue langsung mengiyakan saja
hahaha sangat gila sebetulnya gue berpergian hanya cewek seorang diri tapi karena
gue pikir kapan lagi bisa pergi lagipula udah bawa tas banyak begini, yowis lah
kita lanjut pergi saja. Kita semua pamit sama Lita dan bundanya. Lalu gue dan
Bayu naik angkot ke stasiun kereta. Munif dan motornya melipir dulu ke rumah
neneknya.
Di dalam angkot, handphone Bayu tiba-tiba berdering… (jeng
jeng jeng jeng). Setelah selesai berbicara dengan telepon eh maksudnya di
telepon, Bayu bilang kalau Lita jadi ikut!!! Hah wah wih hahaha hihihi! Kontan
gue mengucapkan Alhamdulillah. Feeling gue waktu itu mengatakan bundanya Lita
akhirnya ngebolehin Lita ikut soalnya
kasian ngeliat gue pergi sendiri hahaha dan ternyata memang benar.
Jadi…kalau saja Munif tidak mengajak untuk tetap pergi, dan gue
tidak jadi pergi, Lita nggak bakalan ikut dan mungkin juga perjalanannya batal.
Mari kita beri tepuk tangan dulu untuk Munif! +prok prok prok+
Berangkatlah kami berempat dari stasiun depok baru naik kereta
ke stasiun gondangdia, lalu naik bajaj ke stasiun pasar senen sampai akhirnya
duduk di kursi kereta ekonomi GBM Selatan. Sekitar pukul satu siang (kurang berapa
menit gue lupa) GBM Selatan pun bergerak mengantarkan kami menuju..Jogja!
Keretanya…yah, tentu saja tidak semewah kereta eksekutif
tapi nggak pengap kok. Dan lumayan nyaman. Terus nggak ada orang yang gendong
ayam gitu kayak yang di tipi-tipi. Makanan juga melimpah ruah. Banyak sekali
pedangan berlalu lalang mulai dari yang jual nasi rames sampe screen protector
buat hp juga ada.
Perjalanan Pasar Senen – Lempuyangan memakan waktu kira-kira
sembilan jam. Supaya nggak bosen dan nggak tidur melulu (emangnya hotel) kita
bermain tebak-tebak lagu. Jadi gue dan Munif me-lipsync-kan lagu dari hp Munif
terus Bayu sama Lita harus nebak. Ternyata mereka nggak bisa nebak banyak ho ho
ho.
Kalau udah capek main tebak lagu
kita makan atau tidur atau ngobrol atau..melihat Apple Maps dari hp Munif
supaya tau masih sejauh apa keretanya dari tempat tujuan (tepuk tangan lagi
buat Munif? Nggak?). Setelah sekian jam bermain tebak lagu, sekian jam tidur,
sekian jam ngobrol, akhirnya titik bulat kecil di apple maps-nya Munif
menunjukkan bahwa kita sudah sampai. Hip hip hore!
Layaknya backpacker handal, gue, Lita, Munif, dan Bayu
berjalan kaki dari stasiun Lempuyangan mencari jalan menuju Malioboro. Sangat
senang akhirnya bisa bertualang kayak gini! (padahal belum tau mau nginep di
mana sil-_- )
Akhirnya setelah ribuan langkah mendaki gunung melewati
lembah sampailah kita di jalan yang dipenuhi pedagang kaki lima, becak, serta
andong. Kita nemu losmen yang murah dan lumayan, di Jl. Sosrowijayan. Wihi
kasur, finally!
Kalau inget-inget lagi kejadian di pagi harinya, rasanya
agak surreal gitu nggak sih akhirnya bisa pergi bahkan touchdown kasur di
losmen Malioboro?! Buat gue itu sangat surreal dan absurd tapi juga sangat..
(kalau kata Syahrini sih) ctar membahana badai uhlala!
Masih ada banyak hari menanti untuk dipetualangi(?) Setelah
sedikit mengobrol tentang rencana besok akhirnya kita pergi ke kamar
masing-masing dan mengistirahatkan diri yang sudah duduk selama kurang lebih
sembilan jam sampai hampir lupa rasanya rebahan.
++++
Hoam sekarang sudah jam setengah satu pagi.. Baru hari
pertama udah banyak banget nih yang diceritain, hari-hari selanjutnya bersambung ke bagian berikutnya yaa!
Selamat pagi dan selamat tidur! :-)
No comments
Post a Comment