12.26.2012

Jogjakarta [dalam kata] bag. 1

“Sil, ke Jogja yuk naik kereta!”
“Ayoooook!”

Sesimpel itu lah obrolan yang akhirnya membawa gue bertualang ke kota yang selalu menjadi tujuan favorit para pelancong. Apalagi yang sangat amat pemula seperti gue ini. Ke sana nggak tau apa-apa, belum rencanain mau ngapain aja. Kalau kata Bayu sih, yang penting nyampe aja dulu.

Hahaha sampai sekarang rasanya masih nggak percaya kalau waktu itu beneran jadi pergi ke sana. Tapi setelah melihat bukti-bukti yang ada, ternyata memang benar itu semua nyata.

Nah sekarang mau coba nyeritain dari awal pergi sampai pulang. Selamat membaca!

DAY 1 14-12-12
Sekitar jam sepuluh pagi nyokap mengantar gue ke rumah Lita. Bayu dan Munif sudah  duduk manis di ruang tamu. Lita sudah mandi. Tapi……..

 tapi ternyata bundanya Lita tidak mengijinkan Lita untuk pergi.  

Jeng jeng jeng jeng! +zoom in zoom out seperti di sinetron+

Tiket kereta sudah di tangan, bahkan udah di beli sama Bayu dari bulan Oktober. Gue sudah membawa tas dan baju dan alat-alat bahkan handuk pun tak ketinggalan. Bayu ngebayangin kalau kita emang nggak jadi pergi dia bakal ngumpet di rumah soalnya malu udah tiga kali mau pergi tapi wacana semua wkwkwk. Saat kita semua sudah putus asa dan kehilangan harapan, tiba-tiba Munif muncul layaknya pahlawan bertopeng.

“Ya udah yuk berangkat bertiga aja. Nanti nginepnya kan bisa di hotel yang murah-murah.”

Respon impulsive dan gila gue langsung mengiyakan saja hahaha sangat gila sebetulnya gue berpergian hanya cewek seorang diri tapi karena gue pikir kapan lagi bisa pergi lagipula udah bawa tas banyak begini, yowis lah kita lanjut pergi saja. Kita semua pamit sama Lita dan bundanya. Lalu gue dan Bayu naik angkot ke stasiun kereta. Munif dan motornya melipir dulu ke rumah neneknya.

Di dalam angkot, handphone Bayu tiba-tiba berdering… (jeng jeng jeng jeng). Setelah selesai berbicara dengan telepon eh maksudnya di telepon, Bayu bilang kalau Lita jadi ikut!!! Hah wah wih hahaha hihihi! Kontan gue mengucapkan Alhamdulillah. Feeling gue waktu itu mengatakan bundanya Lita akhirnya ngebolehin Lita ikut soalnya kasian ngeliat gue pergi sendiri hahaha dan ternyata memang benar.

Jadi…kalau saja Munif tidak mengajak untuk tetap pergi, dan gue tidak jadi pergi, Lita nggak bakalan ikut dan mungkin juga perjalanannya batal. Mari kita beri tepuk tangan dulu untuk Munif! +prok prok prok+

Berangkatlah kami berempat dari stasiun depok baru naik kereta ke stasiun gondangdia, lalu naik bajaj ke stasiun pasar senen sampai akhirnya duduk di kursi kereta ekonomi GBM Selatan. Sekitar pukul satu siang (kurang berapa menit gue lupa) GBM Selatan pun bergerak mengantarkan kami menuju..Jogja!

Keretanya…yah, tentu saja tidak semewah kereta eksekutif tapi nggak pengap kok. Dan lumayan nyaman. Terus nggak ada orang yang gendong ayam gitu kayak yang di tipi-tipi. Makanan juga melimpah ruah. Banyak sekali pedangan berlalu lalang mulai dari yang jual nasi rames sampe screen protector buat hp juga ada.

Perjalanan Pasar Senen – Lempuyangan memakan waktu kira-kira sembilan jam. Supaya nggak bosen dan nggak tidur melulu (emangnya hotel) kita bermain tebak-tebak lagu. Jadi gue dan Munif me-lipsync-kan lagu dari hp Munif terus Bayu sama Lita harus nebak. Ternyata mereka nggak bisa nebak banyak ho ho ho.  

Kalau udah capek main tebak lagu kita makan atau tidur atau ngobrol atau..melihat Apple Maps dari hp Munif supaya tau masih sejauh apa keretanya dari tempat tujuan (tepuk tangan lagi buat Munif? Nggak?). Setelah sekian jam bermain tebak lagu, sekian jam tidur, sekian jam ngobrol, akhirnya titik bulat kecil di apple maps-nya Munif menunjukkan bahwa kita sudah sampai. Hip hip hore!

Layaknya backpacker handal, gue, Lita, Munif, dan Bayu berjalan kaki dari stasiun Lempuyangan mencari jalan menuju Malioboro. Sangat senang akhirnya bisa bertualang kayak gini! (padahal belum tau mau nginep di mana sil-_- )

Akhirnya setelah ribuan langkah mendaki gunung melewati lembah sampailah kita di jalan yang dipenuhi pedagang kaki lima, becak, serta andong. Kita nemu losmen yang murah dan lumayan, di Jl. Sosrowijayan. Wihi kasur, finally!

Kalau inget-inget lagi kejadian di pagi harinya, rasanya agak surreal gitu nggak sih akhirnya bisa pergi bahkan touchdown kasur di losmen Malioboro?! Buat gue itu sangat surreal dan absurd tapi juga sangat.. (kalau kata Syahrini sih) ctar membahana badai uhlala!

Masih ada banyak hari menanti untuk dipetualangi(?) Setelah sedikit mengobrol tentang rencana besok akhirnya kita pergi ke kamar masing-masing dan mengistirahatkan diri yang sudah duduk selama kurang lebih sembilan jam sampai hampir lupa rasanya rebahan.

++++

Hoam sekarang sudah jam setengah satu pagi.. Baru hari pertama udah banyak banget nih yang diceritain, hari-hari selanjutnya bersambung ke bagian berikutnya yaa!
Selamat pagi dan selamat tidur! :-)

No comments

Post a Comment

© Silly Me
Maira Gall