Happy Birthday to Me
Showing posts with label Happy Birthday to Me. Show all posts

1.07.2014

19 Tahun 1 Bulan 1 Hari



Semakin tua, semakin lama
Bahkan sebentar lagi kepala ini akan berubah jadi dua
Semakin tua, semakin dewasa
Tak mau banyak berkata-kata
Sudah, jalani saja
Jalan terus, 
Sambil menjaga jiwa, 
Berdoa, semoga ia tetap muda

1.09.2013


Waktu Aku Kecil

Waktu aku kecil
Dunia adalah kubus empat belas inci
Yang menayangkan gambar warna-warni
Penuh imajinasi

Waktu aku kecil
Dunia adalah permen loli warna pelangi
Merah jingga kuning hijau biru nila ungu menari
Rasanya manis seperti senyum mentari

Waktu aku kecil
Dunia adalah bulir-bulir air hujan
Yang jatuh mengaliri selokan
Disambut riang tawa kawan-kawan

Waktu aku kecil
Dunia adalah daun-daun kering
Tertiup angin ketika fajar menyingsing
Lalu berputar seperti gasing

Waktu aku kecil
Apalah arti politik dan ekonomi
Tak mengerti sengketa dan perang sana-sini
Yang aku mau boneka Barbie!

Sekarang,
Waktu dan Aku sudah tidak kecil lagi
Waktu tambah berisi
Aku bertambah tinggi

Harus lalui gejolak emosi
Tak bisa bicara seenak hati
Harus menyadari
Banyak tanggung jawab masih menanti

Waktu,
maukah berputar bersamaku?
Biarkan angin bertiup
Kembali ke masa itu

Waktu kita kecil dulu

+++



Tugas menulis puisi di sekolah, isinya sindrom 18. Sindrom sebelum umur saya genap 17 tahun 12 bulan. Ketika tersadar bahwa 17 tahun sudah mau selesai, rasanya seperti tertampar. Jadi sebentar lagi kuliah? Kerja? Jadi ibu-ibu? Semakin banyak umurnya, semakin banyak tanggung jawab yang hinggap. Lagi-lagi, saya tak ingin tumbuh besar. Dan lagi-lagi, saya mengingatkan diri saya bahwa hidup itu ya untuk tumbuh. Kalau berhenti tumbuh berarti layu dan mati, ya kan?

Jadi harus bersyukur bisa hidup sampai sekarang. Bisa ikut perjalanan mengelilingi matahari sebanyak 18 kali. Masa kecil mungkin memang menyenangkan, tapi kalau bisa membuat masa depan yang jauh lebih menyenangkan lagi, kenapa tidak dijalani?

Sebetulnya agak terlambat menulis ini sekarang.. Tapi tak apa. Sedikit kenang-kenangan dari tahun 2012 yang belum sempat saya abadikan.

12.17.2011

Another 365-Day Trip Around the Sun


Image and video hosting by TinyPic

Well…. Where should I start?

I AM SEVENTEEN! Can you believe that? Neither can I.

So I’ve been on this 365-Days-Trip Around the Sun for the 17th time. Means..I have spent how many hundred days living on this planet Earth? You do the math.

Actually, to be completely honest, I don’t wanna get any older. I want to be forever young. No, not that childish kind of young. I wanna be a young kid, who sees the world in such a simple way. Dance in the rain. Run with the wind. Paint rainbows. Chase the stars.  Life is an adventure.

(Do I start to sound like a TV commercial? Okay I’m so sorry. Gonna stop that right here)

 It’s not the wrinkles or how will I look when I’m a granny that terrifies me. To get older, but none the wiser. It is terrifying. Getting older and forget how to laugh. That one sounds even more terrifying. I don’t wanna have any more problems that will stress me out. Adults, they whine, groan, angry, and snore.

But that’s how life is. If I’m not growing, then I’m not living. If I don’t want to grow maybe I could just turn myself into a rock, or a bookshelf, or other un-living things. But fortunately, I don’t want to be a rock. I still wanna be a human, with its plus and minus (‘cause there won’t be any Plus if Minus doesn’t exist).  I’ll grow on my way. I can be an adult with a young-mind inside, rite? (Again, not a childish kind of young. Got what I mean?)

To be born as a human, it’s a gift that I should be grateful of. To be given the opportunity to live for the past seventeen years, I should be thanking God. So I’m gonna live the life joyfully, and be the best that I can be.
Some people call this moment as a Sweet Seventeen. You know what, it’s overrated. Being seventeen isn’t that sweet. It’s more like a wake up call. Wake up! Grow up! Wise up! Chin up!

Now I see,  it’s time to be a Better Me!






p.s. That beautiful pop-up card was made by the one and only Dewi Fortuna Maharani. Thanks again, dew! :-D
© Silly Me
Maira Gall